Dalam era yang modern serba teknologi saat ini, kemajuan suatu negara
dibidang teknologi sangatlah bertambah dari waktu ke waktu. Kemajuan yang di
capai oleh umat manusia bisa digunakan untuk hal positif dan hal negatif. Contohnya
dalam hal positif adalah bangunnya pabrik-pabrik yang membuat lapangan kerja
bagi masyarakat dan contoh dibidang negatif adalah polusi udara dari pembangunan pabrik
tersebut. Polusi udara saat ini memang tengah menjadi wacana yang ramai
dibicarakan. Seiring bertambahnya tiap tahun
jumlah orang yang menggunakan kendaraan bermotor yang membuat lingkungan semakin dipenuhi dengan
udara-udara yang tidak sehat. Polusi udara disebabkan oleh zat karbon dioksida.
Karbondioksida merupakan suatu gas yang
penting, tetapi keberadaannya yang tidak seimbang akan membuat fenomena alam
yang mampu merusak bumi. Mulai dari tenggelamnya beberapa pulau di dunia sampai
musnahnya beberapa jenis spesies di bumi. Oleh karena itu kadar konsentrasi
karbondioksida yang sesuai harus dipertahankan.Dan komposisi
karbondioksida dalam udara bersih seharusnya adalah 314 ppm. Karbondioksida yang berlebihan
efeknya akan berakibatkan :
ØMerusak lapisan Ozon. ØEfek rumah kaca, cahaya & panas
matahari yang masuk kebumi tidak dapat di lepas ke luar angkasa secara kosmis. ØMeningkatkan eksistansi suhu bumi
secara global dalam skala derajat. ØMencairkan es kutub sehingga
meningkatkan permukaan air laut.
Saat ini, pemanasan global telah
menjadi isu global yang semakin penting di dunia dan diketahui telah
menyebabkan beberapa dampak negatif bagi kehidupan manusia. Salah satu
indikator yang digunakan dalam menganalisis isu pemanasan global adalah
bertambahnya gas rumah kaca, terutama gas CO2, secara cepat akibat kegiatan
manusia. Sejauh ini, berbagai upaya telah mulai dilakukan oleh manusia untuk
mengurangi dampak pemanasan global, seperti program penanaman kembali
(reboisasi), penghematan energi, penggunaan energi baru dan terbarukan, dan
pemanfaatan berbagai teknologi carbon capture and storage.CCS).
Seorang ahli fisika Profesor Klaus Lackner dari
Universitas Colombia telah mengerjakan sebuah konsep masa depan sejak tahun
1998 yaitu memikirkan sebuah ide jenius yang
belum terpikirkan. belakangan ini professor bertemu dengan pejabat
Departemen Energi Amerika Serikatyang bernama Steven Chu, untuk membahas ide
jenius dan perkembangan proyeknya. Lewat perusahaannya yang bermarkas di
Tucson, Global Research Technologies, professor Klaus Lackner telah membuat
model awal dan berharap bisa menghasilkan prototipe sempurna dalam 3 tahun ini.
Ide jeniusnya itu adalah “Pohon Sistetis” yang kegunaannya bisa menyedot karbon dioksida di udara dengan pohon
buatan yang dapat berfungsi seribu kali lebih efektif mengurangi karbon dioksida
di udara tanpa harus menyelimuti bumi dengan pepohonan. Sejumlah para ilmuwan didunia kini mencoba merancang pohon sintetis yang bisa
menangkap karbondioksida dari udara sebagai penstabilan peningkatan emisi
karbon. Bukan berarti pohon sintesis ini
berfungsi seperti pohon aslinya, namun pohon ini akan berfungsi sebagai
penyerap karbon di udara. Sehingga tidak dapat menjadi pengganti bagi pohon
asli, tetapi kita tetap harus penghijauan dibumi ini.
Pohon sintetis ini bentuknya lebih mirip bangunan kecil
daripada pohon, tapi mampu menyerap karbon 1.000 kali lebih cepat daripada
pohon asli.Satu pohon sintetis bisa menyerap satu ton karbondioksida per hari,atau
setara dengan jumlah kurang lebih 75
mobil amerika. Karbon dioksida yang telah diserap kemudian disimpan dalam satu
wadah atau ruangan yang ada didalam
pohon tersebut, karbon yang diserap tadi akan dipadatkan dan disimpan dalam
bentuk cairan untuk kemudian diuraikan. Cukup hebat bukan, tapi pohon ini juga
mempunyai kehebatan lain dengan mengubah karbon yang terurai tadi menjadi
sesuatu yang sangat beguna juga contohnya seperti:
1.Cadangan minyak
karbon dioksida dapat digunakan untuk
mengeluarkan minyak dari cadangan minyak lama, dimana perusahaan minyak akan
membeli karbon dioksida. tetapi hanya dapat menyimpan sebagian kecil dari
karbon dioksida.
2.Lapisan air
tanah.
lapisan air tanah yang dalamnya setengah mil
kebawah atau lebih, terdapat di seluruh benua. dapat menyimpan banyak karbon
dioksida. tekanan pada kedalaman tersebut dapat menjaga agar karbon dioksida
tetap cair, dan susah untuk keluar.
3.Lapisan batuan
basal pada lautan
menyalurkan karbon dioksida cair ke lapisan
batuan vulkanik basal, dimana terdapat pada hampir semua lautan dan beberapa
area di daratan, bisa jadi dapat membuat karbon dioksida sebagai mineral
karbonat secara permanen. konsep ini sedang diujicobakan di Islandia.
Teknologi yang dipakai pohon sintetis ini mirip dengan yang
biasa digunakan untuk menyerap karbondioksida dari cerobong asap di
pertambangan batu bara. Bedanya, alat ini bisa digunakan di mana saja. Menurut Klaus Lackner, separuh dari total emisi karbon
berasal dari sumber-sumber yang berukuran relatif kecil, termasuk mobil dan
pesawat terbang, dan biasanya hampir tidak mungkin untuk diserap. Namun karena
karbondioksida dalam udara biasanya sangat terkonsentrasi, alat yang dibutuhkan
untuk menyerapnya juga bisa berukuran kecil.
Harapan Klaus Lackner adalah membuat pohon sintetis ini agar
efisien untuk ukurannya. Dibandingkan dengan jumlah emisi karbondioksida yang
bisa dihindarkan dengan penggunaan kincir angin besar, sebuah pohon sintetis
dengan ukuran yang sama bisa menyerap karbondioksida ratusan kali lebih banyak. Untuk membuat satu pohon sintetis dibutuhkan dana hingga
30.000 dollar AS, sebagian besar karena penggunaan teknologi untuk melepaskan
karbondioksida dari penghisap gas. Sebagai tambahan, karena membutuhkan energi
untuk beroperasi, maka alat ini sendiri juga menghasilkan karbondioksida jika
dihubungkan dengan sumber tenaga. Menurut kalkulasi Lackner, untuk setiap 1.000
kg karbondioksida yang diserap, "pohon" ini akan menghasilkan 200 kg
sehingga total karbondioksida yang sesungguhnya diserap adalah 800 kg.
Seberapa hebatpun pohon sintetis ini, bukan berarti pohon
asli tidak bermanfaat lagi. Tapi pohon asli tetap sebagai komponen utama,
karena banyak manfaat yang terdapat pada pohon asli dan tidak ada pada pohon
sintetis ini, contohnya seperti membuat kita berteduh dalam suasana panas
maupun hujan, mempunyai nilai harga, dan sebagai tempat perlindungan hewan.
Posted by :
Share:
About Unknown
Hai, saya Muhajir! Ini blog pertama saya, berisi tentang catatan sehari-hari saya seputar teknologi dan dunia elektro. I hope you'll enjoy, guys!
0 komentar:
Post a Comment