Sunday, October 9, 2016

Pohon Masa Depan

            Dalam era yang modern serba teknologi saat ini, kemajuan suatu negara dibidang teknologi sangatlah bertambah dari waktu ke waktu. Kemajuan yang di capai oleh umat manusia bisa digunakan untuk hal positif dan hal negatif. Contohnya dalam hal positif adalah bangunnya pabrik-pabrik yang membuat lapangan kerja bagi masyarakat dan contoh dibidang negatif adalah  polusi udara dari pembangunan pabrik tersebut. Polusi udara saat ini memang tengah menjadi wacana yang ramai dibicarakan. Seiring bertambahnya tiap tahun  jumlah orang yang menggunakan kendaraan bermotor yang  membuat lingkungan semakin dipenuhi dengan udara-udara yang tidak sehat. Polusi udara disebabkan oleh zat karbon dioksida.

            Karbondioksida merupakan suatu gas yang penting, tetapi keberadaannya yang tidak seimbang akan membuat fenomena alam yang mampu merusak bumi. Mulai dari tenggelamnya beberapa pulau di dunia sampai musnahnya beberapa jenis spesies di bumi. Oleh karena itu kadar konsentrasi karbondioksida yang sesuai harus dipertahankan.Dan komposisi karbondioksida dalam udara bersih seharusnya adalah 314 ppm. Karbondioksida yang berlebihan efeknya akan berakibatkan :

Ø  Merusak lapisan Ozon.
Ø  Efek rumah kaca, cahaya & panas matahari yang masuk kebumi tidak dapat di lepas ke luar angkasa secara kosmis.
Ø  Meningkatkan eksistansi suhu bumi secara global dalam skala derajat.
Ø  Mencairkan es kutub sehingga meningkatkan permukaan air laut.

            Saat ini, pemanasan global telah menjadi isu global yang semakin penting di dunia dan diketahui telah menyebabkan beberapa dampak negatif bagi kehidupan manusia. Salah satu indikator yang digunakan dalam menganalisis isu pemanasan global adalah bertambahnya gas rumah kaca, terutama gas CO2, secara cepat akibat kegiatan manusia. Sejauh ini, berbagai upaya telah mulai dilakukan oleh manusia untuk mengurangi dampak pemanasan global, seperti program penanaman kembali (reboisasi), penghematan energi, penggunaan energi baru dan terbarukan, dan pemanfaatan berbagai teknologi carbon capture and storage.CCS).

            Seorang ahli fisika Profesor Klaus Lackner dari Universitas Colombia telah mengerjakan sebuah konsep masa depan sejak tahun 1998 yaitu memikirkan sebuah ide jenius yang belum terpikirkan. belakangan ini professor bertemu dengan pejabat Departemen Energi Amerika Serikatyang bernama Steven Chu, untuk membahas ide jenius dan perkembangan proyeknya. Lewat perusahaannya yang bermarkas di Tucson, Global Research Technologies, professor Klaus Lackner telah membuat model awal dan berharap bisa menghasilkan prototipe sempurna dalam 3 tahun ini. Ide jeniusnya itu adalah “Pohon Sistetis” yang kegunaannya bisa menyedot karbon dioksida di udara dengan pohon buatan yang dapat berfungsi seribu kali lebih efektif mengurangi karbon dioksida di udara tanpa harus menyelimuti bumi dengan pepohonan. Sejumlah para ilmuwan didunia kini mencoba merancang pohon sintetis yang bisa menangkap karbondioksida dari udara sebagai penstabilan peningkatan emisi karbon. Bukan berarti pohon sintesis ini berfungsi seperti pohon aslinya, namun pohon ini akan berfungsi sebagai penyerap karbon di udara. Sehingga tidak dapat menjadi pengganti bagi pohon asli, tetapi kita tetap harus penghijauan dibumi ini.   

            Pohon sintetis  ini bentuknya lebih mirip bangunan kecil daripada pohon, tapi mampu menyerap karbon 1.000 kali lebih cepat daripada pohon asli.Satu pohon sintetis bisa menyerap satu ton karbondioksida per hari,atau  setara dengan jumlah kurang lebih 75 mobil amerika. Karbon dioksida yang telah diserap kemudian disimpan dalam satu wadah atau ruangan yang ada  didalam pohon tersebut, karbon yang diserap tadi akan dipadatkan dan disimpan dalam bentuk cairan untuk kemudian diuraikan. Cukup hebat bukan, tapi pohon ini juga mempunyai kehebatan lain dengan mengubah karbon yang terurai tadi menjadi sesuatu yang sangat beguna juga contohnya seperti: 

1.Cadangan minyak

            karbon dioksida dapat digunakan untuk mengeluarkan minyak dari cadangan minyak lama, dimana perusahaan minyak akan membeli karbon dioksida. tetapi hanya dapat menyimpan sebagian kecil dari karbon dioksida. 

2.Lapisan air tanah. 

            lapisan air tanah yang dalamnya setengah mil kebawah atau lebih, terdapat di seluruh benua. dapat menyimpan banyak karbon dioksida. tekanan pada kedalaman tersebut dapat menjaga agar karbon dioksida tetap cair, dan susah untuk keluar.

3. Lapisan batuan basal pada lautan 

            menyalurkan karbon dioksida cair ke lapisan batuan vulkanik basal, dimana terdapat pada hampir semua lautan dan beberapa area di daratan, bisa jadi dapat membuat karbon dioksida sebagai mineral karbonat secara permanen. konsep ini sedang diujicobakan di Islandia.  

            Teknologi yang dipakai pohon sintetis ini mirip dengan yang biasa digunakan untuk menyerap karbondioksida dari cerobong asap di pertambangan batu bara. Bedanya, alat ini bisa digunakan di mana saja. Menurut  Klaus Lackner, separuh dari total emisi karbon berasal dari sumber-sumber yang berukuran relatif kecil, termasuk mobil dan pesawat terbang, dan biasanya hampir tidak mungkin untuk diserap. Namun karena karbondioksida dalam udara biasanya sangat terkonsentrasi, alat yang dibutuhkan untuk menyerapnya juga bisa berukuran kecil.        

            Harapan Klaus Lackner adalah membuat pohon sintetis ini agar efisien untuk ukurannya. Dibandingkan dengan jumlah emisi karbondioksida yang bisa dihindarkan dengan penggunaan kincir angin besar, sebuah pohon sintetis dengan ukuran yang sama bisa menyerap karbondioksida ratusan kali lebih banyak. Untuk membuat satu pohon sintetis dibutuhkan dana hingga 30.000 dollar AS, sebagian besar karena penggunaan teknologi untuk melepaskan karbondioksida dari penghisap gas. Sebagai tambahan, karena membutuhkan energi untuk beroperasi, maka alat ini sendiri juga menghasilkan karbondioksida jika dihubungkan dengan sumber tenaga. Menurut kalkulasi Lackner, untuk setiap 1.000 kg karbondioksida yang diserap, "pohon" ini akan menghasilkan 200 kg sehingga total karbondioksida yang sesungguhnya diserap adalah 800 kg.              

            Seberapa hebatpun pohon sintetis ini, bukan berarti pohon asli tidak bermanfaat lagi. Tapi pohon asli tetap sebagai komponen utama, karena banyak manfaat yang terdapat pada pohon asli dan tidak ada pada pohon sintetis ini, contohnya seperti membuat kita berteduh dalam suasana panas maupun hujan, mempunyai nilai harga, dan sebagai tempat perlindungan hewan.


 


About Unknown

Hai, saya Muhajir! Ini blog pertama saya, berisi tentang catatan sehari-hari saya seputar teknologi dan dunia elektro. I hope you'll enjoy, guys!

You Might Also Like

0 komentar:

Post a Comment